Share

145. Rindu

Feli rasa, sudah saatnya ia jujur mengenai perasaannya yang sesungguhnya. Archer berhak tahu. Apalagi saat ia melihat sorot mata Archer yang penuh harap, Feli jadi merasa tak tega untuk terus menggantungkan perasaannya.

“Hm? Kenapa nggak jawab?” gumam Archer sembari menyelipkan helaian rambut Feli ke belakang telinga. “Apa sulit bagimu untuk mencintaiku, Fel?”

Feli sedikit menunduk, belum jujur saja pipinya sudah terasa panas. Ia lantas menatap Archer dengan lekat. “Em… Archer, sebenarnya—”

Ucapan Feli seketika terhenti saat ponsel Archer terdengar berdering.

“Sunshine, tunggu sebentar,” ucap Archer, lalu merogoh saku celana dan mengeluarkan ponsel dari sana. “Ada apa malam-malam kepala cabang telepon?”

“Ada yang penting kali.” Feli ikut melihat layar ponsel sang suami. “Angkat aja. Nggak mungkin malam-malam nelepon kalau nggak ada yang penting.”

Archer mengangguk, mengiakan saran istrinya. Karena di sekitar mereka berisik, Archer lantas memindahkan Kimberly ke pangkuan ibunya lalu be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Yayuk Istikanah
Author jgn di buat sedih dong, ini ahkir bahagia feli acher dan anankya, cepat up ya...love2
goodnovel comment avatar
Asri Hasriani
feli blm ngomong jujur mala ad masih baru lg....
goodnovel comment avatar
Tiwi Nurhasanah
udah...tamatin aja...gk usah muter² lg ceritanya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status