Share

Bab 16

Aku dan Rasid mendekat, ada perasaan cemas saat ini. Kalau terjadi sesuatu dengan Mama Yuli, aku tidak bisa memaafkan diri sendiri.

Tangan ini mengepal, meremas-remas seraya mengkhawatirkan. Begitu juga dengan Rasid, ia menyandarkan bahunya ke pundakku.

"Mas, apa karena kita tidak buru-buru operasi Mama?" tanya Rasid.

"Nggak juga, kita harus tunggu dokter keluar," jawabku menenangkan.

Kemudian, salah seorang suster keluar dari ruangan untuk bicara dengan kami.

"Pak, barusan Bu Yuli kondisinya menurun lagi. Jadi operasi patah tulang ditunda dulu, justru Bu Yuli akan dipindahkan ke ruangan ICU," jelasnya. Itu artinya mama dalam keadaan tidak sadar? Astaga, aku mengelus dada, menahan tangis. Sedangkan Rasid, ia sudah menyeka sudut matanya.

"Sus, Mama saya tidak sadarkan diri?" tanyaku sedikit panik.

"Iya, Pak. Bu Yuli koma," jawabnya.

Aku dan Rasid menghela napas panjang. Tidak ada lagi yang bisa kami lakukan.

"Sus, kami akan urus administrasi untuk ke ruangan ICU. Tolong berikan pel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status