Share

Bab 206: Di Sandera Komplotan Bersenjata

Masri pun mengintip dan di gelapan malam, dia melihat saling tembak menembak antara pasukan anak buah Kapten Lau dengan puluhan pasukan bersenjata.

Masri tak mau berpangka tangan, setelah meminta Dewi jangan kemana-mana dan tetap tiarap bersembunyi. Dia pun keluar dan berindap-indap, lalu mulai membidik 3 orang sekaligus.

Dor…dorr…dorr...3X tembakan Masri lepaskan dan 3 orang itu terjengkang, karena dahi mereka sudah berlubang.

Saat melihat ada lagi 2 orang yang aseek menembaki tentara, kembali pistol Masri menyalak dan 2 orang itu nasibnya sama, dahi mereka tertembus peluru.

Tiba-tiba terdengar seperti siulan dan pasukan penyerang ini bak hantu saja menghilang ke hutan dan sengaja tinggalkan jasad 5 orang temannya.

Tembakan maut Masri bikin pasukan penyerang ini ciut, tak mereka sangka ada penembak jitu di tempat ini.

Masri…dengan cueknya kembali masuk ke tempat ini dan merebahkan diri di tempat semula. Dewi yang tadi sempat ketakutan, kini lega dan ikut merebahkan di sisi tubuh Mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status