Share

Bab 221: Baru Nyadar Hampir 6 Bulan Jadi Pejuang

“Kenapa kamu berlindung di sini, sangat berbahaya, bisa saja pasukan zionis nge-bom kamu. Atau menemukan kamu dan bayimu lalu menembak kalian berdua?”

Aldi tentu saja kaget dan khawatir dengan keselamatan Ameena dan bayinya. Aldi kini duduk di depan Ameena sambil melihat bayinya yang terlihat nyenyak tidur.

“Aku bingung mau berlindung di mana, di mana-mana ada bom dan tembakan, akhirnya aku berlindung di sini, aku ketinggalan dari rombongan pengungsi. Sudah 2 hari aku di sini dan hanya makan roti yang sudah mulai basi!”

Ameena lalu perlihatkan rotinya yang mulai beraroma tak enak.

Ngenesnya lagi, Ameena bilang sejak kemarin tadi dia sudah kehabisan air. Aldi pun buru-buru membuka ranselnya dan menyerahkan bekalnya pada Ameena.

Dengan cepat dan tak malu-malu, bahkan tangannya agak gemetaran karena lapar. Ameena menyantap bekal Aldi hingga ludes.

Aldi hanya senyum kecil. “Puasa aku malam ini,” batinnya maklum, sambil memperhatikan Ameena makan dengan lahap.

“Ameena, aku ikut bermalam di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status