Share

Bab 77

Aku menghela nafas begitu berat, mencoba menarik nafas lagi dan lagi. Rasanya tidak betah, malam ini aku harus tidur di kamarku bersama seseorang yang telah menjadi suamiku, Rojali tertunya. Setiap kali mendengar nama itu, ingin sekali aku muntah. Pria manja dan banyak gaya.

"Selamat malam istriku?" godanya ketika baru saja dia memasuki kamarku yang sempit ini. Ingin rasanya aku melemparkan bantal pada wajahnya yang membuat mood ku hancur dan ingin membanting kan sesuatu setiap kali melihat wajah itu.

"Istriku! Istriku! Gue cuma istri bayaran Lo, kalo aja gue gak dibayar mana mau gue menikah sama cowok PA kaya Lo. Udah nyali Lo loyo di tampah wajah Lo kayak tutup panci. Wanita mana sih yang mau sama pria letoy kayak gitu!"

Aku sangat menggerutu tatkala mendengar pria itu mengucapkan kata istri padaku. Kadang aku mikir aneh pada diriku sendiri, kok mau ya di bayar jadi istrinya. Padahal kerjaan yang lain banyak? Andai ekonomiku berkecukupan, mungkin aku ogah menjadi istri bayaran. Aka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status