Share

Bab 2

"Vier kenapa kamu gak ngabarin aku kalau Javie hiks hiks hiks," suara isak tangis begitu nyaring terdengar di telinga Javier kala ia mendapatkan telfon dari sang kekasih.

"Maaf Sayang, aku terlalu larut dalam kesedihan ku sampai melupakan mu, maaf," ujar Javier.

"Hiks hiks hiks, aku gak nyangka kalau semua akan terjadi seperti ini a—aku takut—" ucap Felly terisak.

"Ssshttt, cukup doakan yang terbaik untuk Javie. Jangan berfikir terlalu jauh lagi okey," Javier sangat tau akan apa yang di pikirkan oleh kekasihnya. Tentu saja, mereka sudah menjalin kasih hampir 10tahun, jadi mereka sudah mengenal satu sama lain.

"Lalu kapan kamu akan pulang?" tanya Felly dengan suara yang masih serak.

"Hem maafkan aku Sayang, sepertinya aku akan menetap disini untuk sementara waktu. Tapi aku janji sepulang aku dari sini aku akan memberikan kejutan spesial untuk kamu," ujar Javier berusaha menghibur Felly.

"Kejutan apa?" tanya Felly.

"Rahasia dong, bukan kejutan namanya kalau aku beritahu sekarang," ucap Javier.

"Vier, berjanjilah bahwa kamu akan baik baik saja di sana," kata Felly.

"Dan berjanjilah kamu juga baik baik di sana tanpa Aku," ucap Javier.

"Aku akan selalu menunggu mu," kata Felly.

"Dan aku akan segera menepati janji ku," ucap Javier.

Keesokan hari nya, Javier segera bergegas menuju kantor Javie. Ia sudah mendapatkan kabar bahwa orang suruhan nya berhasil menemukan beberapa bukti penyebab kecelakaan Javie.

Saat memasuki kawasan kantor, semua mata langsung tertuju pada sosok Javier. Wajah yang begitu mirip dengan Javie namun terlihat lebih tegas dan memiliki sorot mata yang lebih tajam.

Semua orang seketika membungkuk hormat kala Javier melewati nya, tentu saja mereka tau bahwa ino bukanlah bos mereka karena Javie sudah tidak ada.

"Apa yang kau bawa," ucap Javier datar saat membuka ruang kerja Javie.

"Ini rekaman cctv yang di mobil Tuan muda Javie sebelum meledak Tuan." orang suruhan Javier tersebut memberikan sebuah flashdisk dan amplop kepada Javier.

"Siapa wanita ini?" tanya Javier mengerutkan dahi nya saat melihat foto seorang wanita bersama Javie dan beberapa pria lain.

"Ini nona Celena, kekasih tuan muda Javie. Dan silahkan anda putar video detik detik sebelum kecelakaan," ujar orang suruhan Javier.

Javier mengepalkan tangan nya kuat, kala mendengar suara perdebatan antara dua orang yang ia yakini adalah Javie dan kekasih nya.

Javie terdengar begitu marah lantaran sang kekasih mengkhianati nya, namun kekasih nya tersebut tidak mau mengaku bahwa dirinya selingkuh sehingga mereka berdua berdebat hebat.

Saat melewati sebuah tikungan tajam dekat jurang terdengar suara sang wanita berteriak bahwa ia lebih baik mati daripada harus kehilangan Javie hingga akhirnya mobil yang di tumpangi Javie oleng dan masuk ke jurang.

Beberapa saat sebelum mobil meledak, beberapa warga membantu mengeluarkan tubuh Javie dan kekasihnya berikut dengan tas dan kamera cctv mobil tersebut.

"Bagaimana kondisi wanita itu?" tanya Javier dingin dan datar.

"Dia selamat Tuan," ucap nya.

Javier semakin marah kala mendengar berita tersebut. Saudara kembar nya harus meregang nyawa namun wanita itu malah selamat. Sungguh dunia ini tidak adil, batin Javier.

🍁🍁🍁

Di suatu tempat berbeda, seorang gadis cantik tengah menemani sang mommy yang sedang menyiapkan makanan untuk di bawa ke rumah sakit.

"Mommy, apakah mommy jadi akan membawa Celine ke indonesia?" tanya Celena.

"Iya Sayang, Daddy sedang mengurus nya saat ini. Kamu tetaplah disini, lanjutkan kuliah mu yang sebentar lagi selesai, baru setelah itu kamu bisa menyusul ke indonesia, oke," ucap Narra lembut.

"Aku pasti akan sangat merindukan mu Mom," kata Celena langsung memeluk tubuh Narra dengan erat.

"Berjanjilah sama Mommy bahwa kamu akan baik baik saja disini, dan Mommy akan selalu mendoakan yang terbaik untuk putri Mommy," ujar Narra.

"Iya mom, Celena pasti akan baik baik saja. Celena sudah besar sudah bisa menjaga duri sendiri," ucap Celena percaya diri.

Usai menyelesaikan masakan nya, Narra dan Celena langsung bergegas menuju rumah sakit. Di sana, Celena melihat Daddy nya tengah mengobrol dengan seseorang.

"Uncle Arka!" panggil Celena dengan ceria kala melihat Arka.

"Hey cantik, kau sudah besar yah," kata Arka mencubit kedua pipi Celena dengan gemas.

"Iks sakit tau," ucap Celena memanyunkan bibir nya.

"Oh ya, dimana Aunty Salsa dan juga si tengil Aska?" tanya Celena.

"Aska sedang di kantor, dan Aunty kamu di dalam," kata Arka lalu ia tersenyum ke arah Narra.

"Apa kabar Ra?" tanya Arka mengulurkan tangan nya kepada Narra.

"Aku baik, kamu bagaimana?" tanya Narra tersenyum kikuk kala matanya tidak sengaja melihat ke arah Bisma yang tengah menatapnya horor.

"Suami kamu masih cemburuan juga," bisik Arka kepada Narra malah semakin membuat Bisma menatapnya tajam.

"Astaga Mas," ucap Narra mendekati Bisma dan menggandeng lengan nya.

"Hahaha ayolah Om, aku sudah menikah sudah berkeluarga, ckck," Arka berdecak dan menggelengkan kepalanya melihat sikap posesif Bisma.

"Kau kemari mau menjenguk putri ku, atau mau menggoda istriku?" tanya Bisma datar.

"Dua dua nya," jawab Arka santai.

"Arka!" seru Narra dengan kesal.

"Oke oke oke, sorry. Kita sudah tua ayo la lupakan masa lalu oke," ucap Arka.

"Lupakan masa lalu tapi kau baru muncul sekarang saat anak ku sakit. Kalau Celine tidak sakit belum tentu kau akan muncul kemari!" kata Bisma ketus.

"Hehehe, sorry Om," ucap Arka pelan.

Di dalam ruangan Celine, Salsa tengah menggenggam jemari Celine dengan lembut. Ia terus bergumam merapalkan doa untuk kesembuhan Celine hingga tiba tiba dirinya di kejutkan oleh kedatangan seseorang.

"Aunty!" pekik Celena pelan namun sukses membuat Salsa terkejut.

"Astaga naga!" seru Salsa langsung mengusap dada nya karena terkejut.

"Hehehe Celena kangen banget sama Aunty," ucap Celena memeluk Salsa membuat Salsa terkekeh.

Memang Salsa dan Arka jarang mengunjungi Bisma dan Narra, bahkan mereka bertemu terakhir kali 10 tahun yang lalu. Namun Celena sering kali mengunjungi perusahaan Arka untuk membuat janji dengan Salsa.

"Kangen? Baru minggu kemarin ketemu," kata Salsa terkekeh.

"Ih bodo amat pokoknya kangen ya kangen hehhee," ucap Celena.

"Kenapa Celine bisa seperti ini hem?" tanya Salsa kembali mengalihkan perhatian nya kepada Celine.

"Entahlah, polisi masih menyelidiki nya tapi belom ada kabar juga sampai saat ini. Tapi laki laki yang bersama Celine di nyatakan meninggal di tempat," ujar Celena pelan.

"Astagfirullah," ucap Salsa terkejut.

"Si—siapa laki laki itu?" tanya Salsa.

"Celena gak tau, tapi seperti nya itu adalah pacar Celine. Celena gak pernah tau seperti apa wajah pacar Celine," jawab Celena jujur.

Memang dirinya dan Celine kembar, namun sejak Celine memiliki pacar beberapa tahun terakhir ini, ia sangat jarang ada waktu dengan Celena. Bahkan ia jarang mengobrol dengan Celena. Celena yang merasa kesepian akhirnya memutuskan untuk mendatangi salsa dan menghabiskan waktu dengan Salsa.

"Kamu tetap disini?" tanya Salsa.

"Iya, kuliah Celena tinggal sebentar lagi. Kata Mommy Celena harus menyelesaikan kuliah Celena dulu," jawab Celena.

Celena memang terlihat lebih mandiri di banding Celine, Celena lebih menurut dan tidak banyak tingkah seperti Celine.

Maka tak jarang bila Bisma dan Narra lebih sering memuji Celena, itulah yang membuat Celine merasa iri dan menjauhi Celena.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status