Share

BAB 43. Suasana di Rumah Keluarga Sujatmiko.

Sudah seminggu ini, Clay selalu intens menghungi Hadi tanpa sepengetahuan semua orang, apalagi sejak Ando menyinggung nama Sesilia, seolah mendapat asupan mood booster. Clay kembali membuka komunikasi yang baik pada Hadi.

“Halo Pa, apa kabar?” sapa Clay dengan ramahnya.

“Saya baik, Nak. Kamu apa kamar di sana? Apa kamu sudah sembuh, Nak? Papa dan mama sangat merindukan kehadiranmu menghangatkan rumah ini. Kalau saja, kamu yang menjadi menantuku, Clay. Papa pasti tidak akan merana seolah kehilangan anak perempuan semata wayang kami.”

Hadi menyeka air matanya, ia merasa nelangsa karena sudah setahun lebih dirinya tidak bisa bertemu dengan Felisha.

“Tenanglah, Pa. Aku pastikan akan merebut kembali apa yang menjadi milikku. Saat ini, berikanlah aku waktu untuk menata hidupku Pa. Aku hanya minta satu hal, Pa,” ucap Clay dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.

“Apa, Nak? Katakan saja. Pa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status