Share

PART - 184

"Aku sudah tahu kau pasti akan menangis," ucap Aldrick seraya turun dan berhenti di samping tangga pesawat, ikut melihat ke atas. Ke arah wanita berambut hitam yang juga sedang dilanda emosi hebat sampai dia harus berpegangan pada pintu juga dengan linangan air mata.

"Abigail kembali pulang, Shine," bisik Zaf.

"Abigail—"

Shine bergerak cepat, takut kalau Abigail hanya serupa asap yang ada dalam bayangan kepalanya. Dia begitu rindu dengan kembarannya itu. Seperti magnet, Abigail juga bergerak mendekat hingga mereka bertemu di pertengahan. Saling menatap wajah masing-masing dengah sorot mata rindu.

"Adikku, Shine."

Shinte tertawa masih sambil menangis begitu juga Abigail dan mereka saling berpelukan erat menumpahkan rindu.

"Aku merindukanmu, Kak," isak Shine, memeluk tubuh kakaknya dengan erat sekaan tidak ingin lagi berpisah. "Aku sangat sangat merindukanmu."

"Aku juga." Abigail mengelus rambut Shine, seperti kebiasaannya dulu jika Shine menangis dalam pelukannya. Kebalikan dari Shin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status