Share

Bercerita

Begitu selesai sarapan dan bermain sebentar dengan Lanang, ia berpamitan pulang. Meski Lanang terus merengek agar ia tetap tinggal. Tapi Hakam rasanya sangat ingin segera sampai di rumah.

Hakam berjalan memasuki teras rumah dengan perasaan tak menentu. Ada yang membuatnya merasa ganjal dengan mimpinya semalam. Seharusnya ia sudah melupakannya, kan?

Batinnya masih terus mempertanyakan siapa gerangan bocah itu? Setelah dipikir agak lama dengan sedikit melamun, akhirnya dia mengingat sesuatu. Hakam memang memiliki seorang teman lelaki yang selalu menemaninya. Hanya saja ia tidak bisa mengingat nama ataupun wajahnya.

Saat tangannya meraih kenop pintu dan membukanya pelan, aroma sedap langsung menyeruak ke dalam hidungnya.

Faryn tengah memasak!

Hakam mengikuti aroma itu sambil terus mengendusnya. Tidak ingin menyia-nyiakan sedikitpun aroma yang menyenangkan indera penciumannya ini.

"Hakam!" sentak Faryn dengan tangan yang menyentuh dadanya. Ia terkejut setengah mati saat mendapati suaminy
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status