Share

Malam Yang Terlambat

"Kamu belum masak untuk makan siang dan malam, kan?"

Hakam menyanggah dagunya dengan sebelah tangan. Setelah mendapatakn porsi ganda untuk sarapan, ia merasa sedikit mengantuk. Padahal matahari masih terik. Matanya yang sayu menatap punggung Faryn yang sedang menyiram tanaman dalam pot di teras rumah.

Angin sepoi-sepoi menambah rasa kantuk Hakam. Berulang kali ia menguap. Rasanya dulu ia tidak pernah merasa semalas sekarang. Jika terus mengalami rasa malas begini, bisa-bisa perutnya membucit.

dia tidak mau sampai itu terjadi. Dia pun akhirnya bangkit untuk melawan rasa kantuk dan malasnya. Tangannya mengambil gunting tanaman dan mulai memangkas daun-daun yang sudah menguning.

"Belum. Kenapa memangnya?"

"Makan di luar saja hari ini. Karena ... ehem ... aku baru saja mendapatkan gaji pertamaku," katanya dengan nada menekan pada kata gaji.

Secara tersirat dia ingin mengingatkan sang istri akan perjanjian mereka. Hakam bisa saja sih menagihnya secara langsung. Hanya saja ia ingin memastik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status