Share

DUA SISI WANITA

DUA SISI WANITA

"Ifah hanya ingin semua mendengarkan, mengerti, dan tidak memperlakukan Ifah dengan kasar. Ifah punya perasaan, apalagi selalu memaksa sesuai keinginannya tanpa mau mendengarkan semua penjelasan Ifah, seperti Mas Hasan," Ifah berkata sambil menangis.

"Menangislah lebih dahulu, jika itu membuatmu lega!" kata Dinda sambil menepuk bahu Ifah.

Perempuan pemilik rumah tadi datang dengan membawa dua botol air mineral dingin.

"Mbak, maaf ya hanya ada air putih." kata perempuan itu.

"Ya ampun! Saya yang harusnya minta maaf Mbak, sudah merepotkan panjenengan (kamu)," ujar Dinda sungkan.

"Oh iya, Mbak ini kakaknya Ifah? Yang nomer berapa? Apa Mbak Alif itu?" tanya perempuan itu sedikit heran karena wajah Dinda dan Ifa yang berbeda.

"Saya hanya kakak iparnya Mbak, kebetulan menikah dengan kakak Ifah nomor tiga! Mbak Alif tidak bisa datang ke sini karena menunggu Ibu kami di Rumah Sakit, beliau sedang operasi,"" jelas Dinda.

"Iya Mbak, Ifah ju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status