Share

Kena Nomor Tiga

"Bapakmu tampan ya, Cok?" kata Karen seraya duduk di kursi plastik yang ada di depan rumah.

"Hehehe, iya," jawabku.

"Penampilan Bapakmu unik dan antik," katanya lagi.

"Oh, ya,"

"Terus badannya tetap bagus, tidak seperti bapak-bapak kebanyakan," Karen makin lanjut memuji Ayah.

"Rambutnya itu, lo, keren," kata Karen lagi. Selama ini orang selalu bilang rambut ayahku kuno, baru kali ini ada yang bilang keren.

"Lo datang kemari mau ngapain, mau muji Ayahku ya?" aku agak kesal juga.

"Aku mau ngajak makan malam," kata Karen lagi.

"Masih sore,"

"Maksudnya kita jalan-jalan dulu sampai malam baru makan,"

"Oh, tidak, terima kasih,"

"Tolonglah, Cok, malas kali jalan sendiri, " kata Karen lagi.

Ah, kata tolong itu lagi, entah kenapa cewek cantik suka minta tolong.

"Cok, please, aku yang traktir,"

"Maaf, ada Ayahku," kataku akhirnya.

"Cok, tolonglah, aku takut jalan sendirian malam, di rumah terus bosan," kata Karen lagi. Dua kali minta tolong itu akhirnya membuat ku luluh juga.

"Ok, aku gan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (52)
goodnovel comment avatar
carsun18106
hahaha iyaaa bu nia pingsan ini mah
goodnovel comment avatar
Ansyahri Romadhon
Sudah lama menunggu bab terbaru,,, belum muncul juga.
goodnovel comment avatar
Sri Sepiari
thooor tumben belum Up
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status