Share

Tiga Pasal Penghancur Laki-laki

Dalam hal ini aku merasa ayah berlebihan, ayah bilang berhenti membandingkan, jadi apa ukuran kesuksesan? Jika bukan dibandingkan dengan yang lain? Apa ukuran kebaikan jika bukan karena ada pembanding?

"Ayah iri ya, aku lebih sukses dari pada ayah?' tanyaku kemudian.

Plakk!

Ayah malah menamparku, ini untuk pertama kali setelah aku dewasa ditampar Ayah.

"Maaf, Cok," Ayah langsung minta maaf setelah menampar. Tak bicara' lagi ayah pergi ke kamar yang ada di atas yang kebetulan memang kosong.

HP -ku berbunyi, ada panggilan video dari Butet, langsung saja kuterima.

"Mana ayah?" tanya Butet.

"Merajuk" jawabku.

"Apa, Cok? Merajuk?" ternyata mamak ada di situ.

"Iya, Mak?"

"Kok bisa merajuk?"

"Itulah, seharusnya aku yang merajuk, ini orang tua yang merajuk, bukan anaknya lagi, dunia terbalik," kataku kemudian.

"Jelaskan dulu, Cok,"

""Ayah menamparku, Mak, lalu ayah yang merujuk, itu di kamar atas berkurung.

"Cok, ayah menamparmu?" tanya mamak lagi.

"Iya, Mak,"

"Kok bisa?"

"Kan gini, Mak,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (68)
goodnovel comment avatar
Tempe
si ucok ini mmg makin bodoh
goodnovel comment avatar
Tempe
jgn disalahkan bang parlin ziarah makam pak doktor. mmg wajar. pak doktor le yg permulaan utk bang parlin berjaya, kenang budi itu wajar. yg taknwajar kalau parlin asik kpd rara. tp parlin juga sudah sedar, nia yg terpenting bgnya
goodnovel comment avatar
Andria Shakira
umur udah tua, anak tiga, bentar lagi juga mau punya menantu tapi masih aja ingat masa lalu. aelahhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status