Share

Sayang Bohongan?

"Maaf, Ustadz, jika perkataanku waktu itu membuatmu berubah pikiran," kataku kemudian.

"Gak apa-apa, Cok, aku justru senang, ada yang mengingatkan, itulah gunanya sahabat saling mengingatkan jika salah jalan, jujur, Cok, aku juga manusia biasa, Anna itu anak tunggal, hartanya banyak, tentu dia pewarisnya, imanku sempat tergoda, Cok, tapi kembali' ke mist awal, hanya untuk mengobati Anna," kataku Ustadz Rizal.

"Iya, Ustadz, aku permisi dulu kalau gitu," kataku kemudian.

Aku pulang dengan perasaan campur aduk, antara rasa bersalah dan takjub pada ustadz ini, Anna gadis muda dan cantik, anak tunggal dosen yang sekaligus pengusaha. Tapi ustadz ini tak tergoda sama sekali, bahkan tak menyentuhnya. Akan tetapi apakah itu berdosa, adalah istri yang halal tapi tak disentuh? Atau mungkin ... Ah, pikiranku jadi ke mana-mana.

Sehabis shalat Isa, aku coba hubungi Mama lagi, lewat panggilan video, ternyata Butet ada di sana, mungkin dia baru sampai.

"Bang, si Cantik kangen," kata Butet seraya men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
sekai
iyaa neng carsun, seakan g afdhol kalo keluarga parlinia g ikut ksh saran dan solusi. xixiii
goodnovel comment avatar
carsun18106
bener teh, keluarga parlinia selalu dibikin repot juga merepotkan diri sama masalah orang lain
goodnovel comment avatar
sekai
gmn baiknya aja atuh lahh.. apapun keputusan c ustadz. cuma emang kadang keluarga parlinia yg sering ikutan repot. paling sering terlibat krn d minta tolong. sebenarnya apa yg butet bilang bukan hal yg besar. bs aja dr awal c ustadz, c anna dan ayahnya bs langsung punya pemikiran kek gituh.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status