Share

Ucok Mencari Alasan

Aku tak tahu harus bilang apa lagi, tak sampai hari rasanya menolak, sedangkan dia sudah begitu baik, sampai kotoranku pun dia urus saat aku sakit. Akan tetapi aku teringat janjiku. Janji di depan semua saudara. Aku tidak akan mengingkari janji, akan tetapi bagaimana caranya supaya Karen tidak tersinggung.

"Maaf, Karen, aku tidak bisa, suruh keluargamu saja yang jemput," kataku kemudian.

"Ucok, aku suruh kamu jemput karena aku mau ke rumahmu lo," kata Karen.

"Ke rumahku?"

"Iya, Cok,"

"Mau ngapain?"

"Silaturahmi, Cok,"

"Duh!"

"Kok mengaduh, memang gak boleh, Cok?"

"Bukan gak boleh, tapi...."

"Udah, pokoknya aku tunggu di Kuala namu," katanya, sambungan telepon pun terputus.

Aku harus bisa menolak, tak ingin lagi membuat mamak meneteskan air mata, tidak. Alasan apa yang harus kuberikan?

"Butet, aku mau minta pendapat, tapi jangan menghakimi ya," kataku pada Butet. Saat itu kami lagi meninjau sapi Butet.

"Oh, apa itu, Bang?" tanya Butet.

"Soal Karen,"

"Ya, kenapa dia?"

"Dia mau datang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (19)
goodnovel comment avatar
carsun18106
tp ya susah emang klo dr ucokny blm sadar, nanti bakal terulang terus
goodnovel comment avatar
carsun18106
klo mau, ucok bisa kirim pesan pake no.mamaknya atau butet, susun dulu kalimat yg bagus, bareng2 butet bikinny, yg menjelaskan klo sebenarnya yg mereka lakukan itu salah dlm pandangan agama, jelasin aja, dan sekarang ngga bisa lanjutkan lg hubungan ini
goodnovel comment avatar
carsun18106
sbnrny ucok duluan yg berbuat baik ke karen, jd klo mau itung2an, udh bisa dibilang impas ajalah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status