Share

Ustadz Juga Manusia

Kami pun bersiap berangkat, Ayah mencari supir untuk kami karena perjalanan darat yang sangat jauh. Ini memang dilema tinggal di daerah Sumatra. Masih satu propinsi saja bisa perjalanan darat lima belas jam. Tak ada pilihan lain, tidak ada kereta api apalagi pesawat. Pilihannya hanya naik mobil pribadi atau bus.

Saat hendak berangkat, Hasan, tentara itu datang.

"Hai, Butet, mau ke mana ini?" tanya Hasan.

"Mau kondangan, oh ya, kenalkan ini orang tuaku," kataku seraya menunjuk Ayah dan mamak.

"Aku Hasan, Om, Tante, Sersan Hasan," kata pria tersebut.

"Oh, saya Parlin, ini istri saya, Nia," ayah yang menjawab.

"Saya teman Butet, Om, mana tau butuh pengawalan, saya siap, kebetulan saya bebas," kata Sersan tersebut.

"Kondangannya jauh," jawabku kemudian.

"Gak apa-apa, ini bisa jalan jauh," jawabnya lagi seraya menunjuk motor besarnya.

"Kabupaten Karo lo," kataku kemudian.

"Wah, jauh sekali, itu besok baru sampe,"

"Itulah, bersedia kawal gak?" kataku seraya tersenyum.

"Oh, maaf, saya harus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (24)
goodnovel comment avatar
carsun18106
sersan hasan ni ngotot ya pdkt sama butet, blm srek ah sama sersan, butet itu pantasny bersanding dgn yg high quality keimanannya
goodnovel comment avatar
sekai
bang sersan sok"an pedekate dg tawarkan jasa, nyatanya beneran kejauhan... anda blm beruntung, bang sersan... coba lg yaa, bang xixiii
goodnovel comment avatar
sekai
tp lucu jg butet bilang begitu buat menghibur bang ustadz. pdhl kan butet blm tau knp bang ustadz nya nangis sesenggukan. plis, dehh, nang, jan dulu komen. ntar malah d kira kau seneng bang ustadz kau itu batal nikah.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status