Share

Bab 24 Dewa Perang (1)

"Lepaskan aku!!"

"Jangan seperti ini Pangeran!!"

Sylvana menggedor pintu dengan keras. Memohon dilepaskan.

"Tidak! Ini hukuman buatmu karena sudah bertindak tidak senonoh!" ucap Pangeran Garam dengan tegas. Meskipun begitu, Pangeran Garam duduk bersimpuh di depan pintu.

Saat Sylvana mau buang air, minum atau makan, Pangeran Garam akan membantunya.

Permaisuri Sylvana tidak bersuara lagi. Mungkin dia sudah lelah. Pangeran Garam bersandar di pintu lalu membuka hpnya.

"Sebenarnya aku tidak sampai hati mengurungnya. Tapi biarlah, sesekali dia harus merasakan kemarahanku."

***

Tidak terasa, dua minggu pun berlalu. Keberadaan Pangeran Daniel yang abu-abu mulai menarik rasa curiga saingannya.

Pangeran Hendrik yang tahu dimana lokasi Pangeran Daniel saat ini berada, bergegas menjual informasi itu ke adiknya, Pangeran Adam Roches.

Adam menaruh kebencian ke Daniel karena dia anak pertama yang beruntung. D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status