Saat Karina kira toko Darina Fallen City akan hancur, muncul Pangeran Garam yang dengan cepat memukulkan pipa besi ke leher bagian belakang Dewa Perang.
Para karyawan yang kebanyakan adalah Business Lady pun terkejut melihat serangan mendadak Pangeran Garam yang menyasar tengkuk Dewa Perang.Karina segera menghentikan Pangeran liar itu sebelum situasi bertambah buruk. “Hentikan Pangeran Garam! Apa kau ingin membunuh Dewa Perang?”Pangeran Garam menjawab dengan santai. “Ha, santai saja kakak ipar. Kakek tua Bangka ini cukup tangguh.”Ucapan Pangeran Garam yang santai dan terkesan tidak bertanggung jawab terbukti benar. Dewa Perang menepuk tengkuknya dengan ringan. “Siapa yang memukulku?”Pangeran Garam menunjukkan Smile terbaiknya. Pangeran ini datang dengan persiapan matang. Di dalam tas Golf yang dibawa Sylvana tersimpan berbagai macam senjata. Katanya ke Dewa Perang, “Jangan hanya berani pada perempuan. Kakek tua. Kalau kau mau mengambil Storm kau harus me“Dewa Perang. Kau apakan toko istriku, adikku, dan bawahanku?”Dewa Perang tersenyum sinis lalu melirik ke samping. Dia melihat seorang pria berjas yang biasanya ada di samping Yang Mulia Raja Alphonse.Pangeran Daniel berkata lagi, “Hanya karena kau kebal hukum bukan berarti Yang Mulia Raja membiarkanmu bertindak semaumu. Harimau yang ganas lebih baik ditenggelamkan ke laut.”“Aku menawarkan persahabatan tapi malah dibalas dengan permusuhan. Istrimu sangat tidak kompeten. Tidak takkan bisa bersaing dengan ipar-iparnya kalau mengorbankan satu orang saja tidak bisa.” Kata Dewa Perang.“Persahabatan yang dimulai dengan paksaan tiada bedanya dengan penjajahan secara tersirat. Lagipula, siapa kau ingin memaksa istriku?”Pangeran Daniel menghunuskan pistol ke arah Dewa Perang, kemudian berkata, “Jangan hanya berani pada perempuan. Kau kira aku tidak tahu reputasi burukmu sebagai pemain? Aku sangat yakin kalau Storm kuserahkan padamu, dia akan
Pangeran Daniel dan Permaisuri Karina sedang duduk di ruang kerja Pangeran Daniel yang megah, dihiasi dengan ornamen-ornamen emas dan perak. Mereka tengah memeriksa lembaran-lembaran perkamen yang mencatat keuntungan toko mereka. Dengan senyum bangga, Pangeran Daniel mengumumkan bahwa total pendapatan bersih toko mereka bulan ini mencapai 90 miliar Rupiah. Karina menatap angka-angka itu dengan mata berbinar, takjub dengan hasil kerja keras mereka."Ini semua berkat kepandaian dan kegigihanmu, Karina," kata Pangeran Daniel dengan nada penuh kasih. "Sebagai tanda penghargaan dan rasa cintaku, aku menyerahkan seluruh keuntungan ini kepadamu."Karina tersenyum lembut, merasakan kehangatan dan rasa syukur yang mendalam. "Terima kasih, Pangeran. Aku tidak akan berhasil jika kamu tidak muncul tepat waktu.”Daniel menarik Karina ke pelukannya. Hampir saja, dia tidak bisa melihat Karina lagi. Racun yang mengamuk di tubuhnya sudah lenyap sepenuhnya. Malam ini dia akan kembali k
30 Juni 2024. Rumah Istana Yang Mulia Raja. Disebut juga Rumah Peristirahatan karena di rumah inilah Yang Mulia Raja melepaskan semua stress dan beban pikirannya. Di rumah ini juga Pangeran Daniel dan adik-adiknya dilahirkan dari perut Permaisuri Lydia.Saat Pangeran Daniel melihat bangunan ini dari jendela mobilnya, hatinya berdegup kencang. Di rumah inilah Permaisuri Lydia Roches dan Yang Mulia Alphonse Roches mengasuhnya selama 10 tahun sebelum dikirim ke asrama khusus keluarga kerajaan.Pangeran Daniel menatap rumah istana, tempat tinggal raja dan permaisuri, dengan pandangan yang berat. Kenangan buruk ketika dia memukul Permaisuri Lydia muncul kembali, mengusik pikirannya seperti bayangan yang enggan pergi. Rasa bersalah dan penyesalan membebani hatinya, membuat langkahnya terasa berat untuk melangkah lebih jauh ke dalam. Melihat kegundahan di wajah suaminya, Karina bertanya dengan lembut, “Ada apa, suamiku?”Pangeran Daniel menjawab dengan suara bergetar, “Aku i
Yang Mulia Raja yang biasanya tampak gelisah saat kelima anaknya berkumpul hari ini jauh lebih tenang. “Aku mengumpulkan kalian semua hari ini disini untuk ... “ Kata-kata Yang Mulia Raja menggantung di udara.“Ayah, jangan buat kami penasaran!” Salah satu Pangeran, yaitu Pangeran keempat mendesak ayahnya.“Sabar kak Adam. Mau kemana sih buru-buru sekali? Kalau kakak takut tidak bisa memanaskan kamar kakak malam ini, kenapa tidak nyalakan api saja di halaman?” kata Pangeran Garam menyinggung soal libido Pangeran Adam yang terlalu tinggi.“Pfft! Benar katamu Garam. Daripada meniduri pembantu disini lebih baik kau bermalam di depan api unggun.” Oceh Pangeran ketiga, Hendrik Roches memanas-manasi.“Hati-hati ketemu rumput kering di halaman. Nanti kau bisa ikut terbakar.” Pangeran kedua, Laros Roches turut memanfaatkan kesempatan ini untuk merendahkannya Pangeran Adam.Setelah kehilangan persahabatan dengan bos tambang berlian, toko Royal Roches milik Pangeran A
Semua pandangan tertuju pada Pangeran Daniel. Hampir semua orang memikirkan hal yang sama. Keberanian Pangeran Daniel patut diacungi jempol.“Aku punya hal penting lain untuk dilaksanakan. Istriku, entah bagaimana pingsan di taman dan aku harus segera menemuinya.”Brak! Tangan Yang Mulia Raja yang kekar menghantam meja. Seketika membuat meja kayu dengan ukiran kuno itu berlubang.“Rajamu sedang bicara, Pangeran Daniel. Bagaimana perasaanmu jika anakmu kelak melakukan hal yang sama seperti yang kau lakukan saat ini?”Pangeran Daniel menjawab dengan seringai tipis di wajahnya. Sebenarnya dia merasa senang bisa membuat ayahnya naik pitam, meskipun sebenarnya dia tidak bermaksud seperti itu saat mengangkat pantatnya dari kursi.“Aku hanya pergi sebentar untuk memastikan keadaan istriku. Lagipula, ayah sudah tahu jawaban kami semua kan?”“Hentikan Pangeran Daniel!!”Glek! Sang Dewa Perang Sheehan Lambert menjaga pintu keluar.
Aula mansion keluarga Roches. Mansion termegah di dunia. Pesta pernikahan terbesar digelar demi sepasang insan yang akan menyatukan tali merah pernikahan. Sang mempelai pria tidak lain tidak bukan adalah pangeran mahkota kerajaan Austria, Daniel Roches. Berdiri di depannya, seorang wanita cantik jelita namun dengan latar belakang yang buruk. Wanita itu bernama Karina Landau. Seorang gadis desa yang beberapa kali gagal menikah karena kelakuan buruk keluarganya. Keluarga Karina terkenal suka memeras calon suami Karina bahkan sebelum mereka menikah. Karena itulah mereka dijauhi, terutama anak tertua mereka yang masih gadis jadi dipandang wanita matre karena ulah keluarganya yang tidak tahu malu. "Pokoknya kamu harus menikah dengan Daniel Roches! Tak masalah jadi istri utama ataupun jadi selir! Yang pasti kamu harus menikah dengannya! Hanya ini satu-satunya cara mengangkat derajat keluarga kita Karina!" Tegas sang ayah satu jam setelah Daniel Roches mengiri
Karina hampir terlelap saat menyandarkan pipinya di bahu pangeran Daniel. Terbayang pertemuan pertama mereka yang baru seumur jagung. Sekitar dua bulan yang lalu, di cafe kecil tempat Karina membanting tulang, Karina bertemu dengan pangeran Daniel yang sedang menyamar menjadi pembeli biasa.Karina memiliki ilmu psikologi yang mumpuni. Dia menyadari kesedihan dan keletihan sang pangeran dari sorot matanya. Karena itu, Karina pun duduk di depan pria itu. Menawarkan diri menjadi teman curhatnya selama semalam, tanpa tahu kalau yang dia ajak bicara itu sebenarnya pangeran Daniel.Daniel merasakan kehangatan dari setiap kata-kata dan gestur tubuh Karina. Dari sanalah benih-benih cinta perlahan tumbuh. Sang pangeran membuka identitasnya, membuat kegaduhan, lalu kabur sambil menggandeng Karina. Untuk pertama kalinya, Karina naik sebuah limosin. Daniel memutuskan mengajaknya jalan-jalan menyusuri keindahan kota Wina.Cerita bergulir kembali ke pernikahan Karina da
Tidak terasa dua bulan sudah Karina tinggal di Mansion Royal Rumbling. Dalam waktu dekat mereka akan pindah ke rumah baru yang terletak jauh di luar kota. Lokasi itu dipilih oleh Daniel karena suasananya cocok untuk merawat ibu hamil.Setelah dua bulan menikah, Karina akhirnya mengandung anak pertama pangeran Daniel. Kabar ini disambut baik oleh pengikut pangeran Daniel tapi tidak disambut dengan baik di kalangan keluarga besar Roches.Mereka menduga kehamilan Karina yang terlalu cepat sebagai pertanda kalau Karina sudah 'berisi' sejak sebelum menikahi pangeran Daniel. Tentu saja semua itu tidak benar.Namun yang paling mengejutkan Karina adalah perubahan sikap pangeran Daniel yang perlahan-lahan. Awalnya pangeran Daniel selalu bahagia saat Karina memasak untuknya tapi sekarang sikapnya tidak sebahagia dulu lagi. Tidak hanya itu, selama tinggal berdua di rumah baru. Karina beberapa kali diteror oleh sepucuk surat berisi ancaman pembunuhan.Seolah