Share

Unik

Nuwa menarik pelatuknya berkali-kali. “Kosong, hanya untuk gaya-gayaan saja, kupikir kau mata-mata juga tadi.” Nuwa menurunkan Sultan.

Dayyan melihat betis yang terkena tembakan. Ia keluarkan dari kotak P3K peralatan medis sederhana. Tak lupa pula memanggil saudara kembarnya untuk ditanyakan ini dan itu.

Dayyan menutup ponselnya. Tadinya dia ingin mengeluakan peluru di betis Sultan. Sebab timah panas itu terlihat jelas. Namun, ada resiko cacat dan cedera serta kerusakan jaringan tubuh apabila Dayyan salah mengambil tindakan. Solusi yang tersisa yaitu membawa Sultan kembali secepatnya untuk nanti kakinya dibedah oleh Hira.

“Kita kembali, masuk ke jeep,” pinta Dayyan pada Nuwa.

Lelaki itu membantu pamannya masuk ke dalam mobil. Dayyan memberikan air mineral pada Nuwa. Wanita itu menenggaknya sampai habis. Haus dan lapar adalah hal yang menyiksa dirinya ditambah beban yang berat di atas punggung.

Dayyan juga memberikan sebatang cokelat dan sedikit roti yang bisa dibawa. Tak banyak p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status