Share

Jemputan

Pagi-pagi sekali Kai membangunkan Nuwa yang masih terlelap. Hari ini Kai berencana untuk membentuk ketahanan tubuh Nuwa dalam membawa beban jadi berkali-kali lipat. Untuk apa? Kai hanya menuruti firasatnya sendiri.

Kelak Nuwa akan menghadapi beratnya beban di pundaknya seorang diri. Sebab manusia tak boleh terlalu berharap pada manusia lain. Itu yang dijadikan pedoman oleh Kai. Bisa saja dia mati terlebih dahulu.

“Masih gelap, Kai, aku masih bisa tidur.” Nuwa enggan untuk bangun.

“Justru karena masih gelap, nanti siang kita tak bisa latihan. Kuda-kuda Tuan Wong harus dimandikan semua.” Kai mengangkat tubuh Nuwa ke tempat cuci muka.

Dua orang Suku Mui itu bersiap. Saat di luar rumah Nuwa terperangah melihat ada beberapa karung yang berisikan pasir. Ia coba angkat dan berat sekali melebihi bobot tubuhnya.

“Gunanya untuk apa?” tanya Nuwa.

“Untuk latihan angkat beban,” jawab Kai.

“Beban hidup kita sudah banyak, Kai. Kenapa harus ditambah lagi?”

“Karena kita tak pernah tahu apa yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status