Share

Kesetiaan

“Aku berhenti di sini, kalian jalanlah duluan,” ucap salah satu rekan Sultan.

“Kenapa?” tanya Nuwa.

“Aku berjaga dan mengawasi tempat ini. Apa pun yang terjadi kalian jangan menoleh ke belakang dan jangan datang menolong walaupun aku mati. Ukhti Nuwa, kawal Paman Sultan sampai di tempat tujuan. Kau yang paling hebat di antara kami.” Tentara itu berhenti di satu tempat. Nuwa tak punya pilihan selain jalan terus.

Terdengar suara rentetan peluru ditembakkan. Ada beberapa yang menjerit. Nuwa ingin menolong, tapi ia ingat pula dengan pesan rekannya.

Sultan melemparkan tali dengan pengait ke atas gedung yang kacanya pecah. Dia bertanya apa Nuwa sanggup naik, dan wanita itu menjawab bisa. Lekas ketiganya memanjat gedung dan malangnya salah satu rekan Sultan tertembak di bagian pinggang. Dia dibaringkan di lantai oleh Nuwa. Keberadaan mereka sudah ketahuan.

“Pergilah. Semoga kalian selamat.” Dengan sisa daya ponsel yang ada lelaki yang terluka itu mengirim pesan pada seseorang di wilayah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status