Share

Ciuman Terlarang

"Makasih, Nda, Win. Kalian sudah bantu aku di acara syukuran ini," ucap Bram.

"Santai saja, Bram," balas Windy.

Acara syukuran malam ini berjalan dengan lancar. Para tamu undangan juga sudah pulang meninggalkan rumah Bram.

Tertinggal hanya Manda dan Windy yang membantu Bram merapikan rumah terlebih dulu.

"Rumah sudah beres. Sekarang kami pulang ya, Bram," pamit Windy.

"Ini belum terlalu malam. Apa kalian mau minum teh atau kopi dulu?" ajak Bram.

"Gak usah, Mas. Sebaiknya kami pulang," tolak halus Manda.

"Ayolah, Nda, Win. Ini malam pertamaku di rumah baru sendirian. Aku masih berusaha adaptasi. Sebentar saja kalian temani aku. Mau ya?" pinta Bram memelas.

Manda dan Windy saling bertatapan sejenak.

"Hanya sebentar saja, oke?" ujar Windy.

"Oke. Manda, kamu mau kan?"

"... iya, baiklah," sahut Manda sedikit ragu.

"Oke. Kalau begitu, kalian duduk saja dulu di teras belakang. Nanti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status