Share

Seindah Matahari

"Kenapa, Ndhis?" Suara Mas Bayu membuatku segera menutup pintu.

Aku berbalik, dan melihat Mas Bayu berbaring santai di atas ranjang.

Hhhh, lagi-lagi aku menghembuskan nafas kasar. Lelaki itu, apa tidak ada niat untuk tidur di kamar lain? Aku sedikit risih berada dalam satu ruangan dengannya.

Mas Bayu menepuk tempat kosong di sebelahnya. Memberi isyarat padaku untuk duduk.

Ragu aku melangkah.

Kali ini kami kembali duduk berdampingan, namun tidak sedekat tadi di kedai kopi. Aku membiarkan jarak membentang tak hanya di hati.

Tangan Mas Bayu meraih jemariku, menggenggam seperti ingin menyalurkan rasa h

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status