Share

Chapter 22

"Pangeran Adrian, anda baik-baik saja?"

Sang empu segera menoleh kepada sosok bersuara pria yang tiba-tiba hadir di belakangnya. Ia sempat mengernyit heran melihat sesosok pria berumur yang masih bertubuh kekar.

"Itu ayahku, Pangeran, Perdana Menteri Parveen Aaron," sahut Zilano yang cepat tanggap melihat Adrian nampak kebingungan.

Adrian lantas terkejut begitu menyadari sosok di depannya ini adalah perdana menteri. "Ooh ya, salam kenal, Paman Perdana Menteri Parveen," sapa Adrian lantas mengulurkan tangan hendak berjabat tangan.

Sang perdana menteri nampak terkejut sekaligus kebingungan dengan apa yang sang pangeran lakukan.

"Apa yang kau lakukan, Pangeran?" tegur Zilan yang memang tipe orang yang senang berterus terang.

Adrian yang menyadari tingkah bodohnya segera tersadar. Ia kembali menarik tangannya dan bertepuk tangan canggung. Sungguh kekonyolan yang tak biasa.

"Salam, Pangeran Adrian, maafkan saya yang tidak memperkenalkan diri terlebih dahulu," ujar Parveen la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status