Share

Chapter 19

"Apa yang terjadi, Paman?" tanya pangeran begitu Terrson telah menapaki teras.

"Bukakan pintu itu terlebih dahulu, Pangeran," ujar Terrson jelas dengan suara penuh kepanikan.

Adrian tak berbicara lagi, ia segera membukakan pintu dan mempersilakan masuk. Adrian juga segera memanggil Andrew agar Zilano bisa segera di tangani.

Jirea yang tadinya tengah tertidur terperanjat penuh keterkejutan begitu pintu dibuka dengan kasar.

"Hey! Bisakah kalian tidak berisik!!" teriak Jirea murka.

Murka Jirea nyatanya tidak digubris sama sekali. Andrew segera fokus menangani pasiennya sedangkan Terrson sibuk dicecar pertanyaan oleh Adrian.

"Situasi sedang genting, Pangeran, maafkan aku tidak bisa menjelaskan sekarang. Aku harus segera menghadap Yang Mulia Kaisar," jawab Terrson yang memng terlihat berburu-buru.

"Aku titipkan Zilan kepadamu," lanjut Terrson menepuk pundak sang pangeran. Ia kemudian membungkuk hormat dan kembali keluar ruangan untuk melaporkan situasi.

Adrian menatap Zilano yang n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status