Share

Chapter 23

~~~~~

"Adrian ... jangan lari kau!" teriak seorang bocah bersurai hitam memanggil seorang bocah lainnya yang telah berlari lebih dahulu.

Sosok bocah bernama Adrian itu jatuh terduduk usai kakinya tersandung sebuah batu. Ia terjerembab hingga membuat lututnya terluka.

"Apa kubilang jangan lari seperti itu!" tegur bocah berusia 6 tahun yang tadi tertinggal di belakang. Ia langsung menghampiri saudaranya yang menangis kesakitan.

Netra biru laut itu saling menatap lama kemudian salah satu netra menakjubkan itu kembali berinang air mata. "Maafkan aku, George," mohonnya dengan terisak.

Bocah bernama George itu lantas ikut berjongkok. Naluri saudara membuatnya ikut iba melihat saudara tirinya itu terluka. "Apa ini sakit?" tanya bocah kecil nan polos itu menepuk debu di sekitar luka yang tercetak pada lutut Adrian.

Adrian tanpa ragu mengangguk cepat.

George bergegeas membantu saudaranya itu bangkit. Ia memapah Adrian membawanya ke sebuah kursi kayu di bawah pohon yang rindang.

"Tunggu di sin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status