Share

Bab 19: Jembatan Perselingkuhan Suami dan Sahabatku

Tiga jam berlalu. Aku dan putri kecil Bang Bayu masih menunggu di lobi hotel. Syukurnya, anak itu terlelap meski hanya beralaskan sofa dan sebotol susu pekat. Tidak rewel, tidak menangis apa lagi menjerit. Dia hanya merengek kecil, menunjukkan jika ini sudah waktunya tidur.

“Mbak, ada yang bisa kami bantu?” Salah satu hotelier mendatangi kami berdua yang sudah mendekam di sofa tinggi tersebut untuk waktu yang lama.

Perempuan berwajah cantik, dia menggelung rambutnya seperti seorang pramugari. Saat dirinya berdiri di dekat sofa, aroma harum menyeruak, menebas bulu hidung dan menyentuh hingga ke indera.

“Apa ada yang Mbak tunggu di hotel kami? Atau ada sesuatu yang sedang Mbak cari?” tanyanya dengan intonasi yang sangat syahdu.

Tidak lupa, perempuan tersebut tersenyum ke arahku. Lirikannya sempat jatuh ke arah putri Bang Bayu, sebelum dirinya berkata, “Apa Mbak butuh ruang yang lebih tenang? Apa Mbak mau check in atau ....”

“Tidak, Kak. Saya menunggu ayah putri ini, dia sedang ....”

“Ah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status