Share

94. Haru

Sakti dan Satyo sedang berbincang di taman samping rumahnya setelah makan malam bersama Gendis, Hanna dan Tari. Obrolan malam itu mengenai undangan Satyo untuk mendatangkan keluarga Gendis ke Jakarta.

"Kabari keluarganya, minta datang kemari. Papa nggak mau terlalu lama kalian berpacaran. Nanti malah yang pengennya kamu," ujar Satyo melirik sinis pada Sakti.

"Jus nya, Pa." Gendis datang membawa dua gelas berisi jus strawberry yang di minta oleh Satyo tadi.

"Makasih," jawab Satyo.

"Sayang, kita harus kabari ibu sama bapak untuk datang ke Jakarta. Papa minta kita segera menikah," ujar Sakti tersenyum bahagia.

"Secepatnya?"

"Iya, kenapa? jangan bilang kalian mau memundurkan jadwalnya." Satyo meletakkan gelas jus ke atas meja di sampingnya.

"Oh nggak, Pa. Bukan begitu," kata Gendis kelabakan. "Maksudnya, nanti Gendis minta bapak sama ibu datang."

Tangan gadis itu begitu dingin, berbicara dengan Satyo di rumah dengan di kantor menurutnya lebih membuat jantung berdebar jika berbicara
Chida

Enjoy reading 😘

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (12)
goodnovel comment avatar
Umie
edisi mewek ini sih
goodnovel comment avatar
Christina Natalia
hadew kok mencurigakan ....kak chida apa mm Hanna mo meninggal.........
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Sedih ya ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status