Share

102. Balas Budi Tari

Satyo menggenggam tangan dingin itu erat, sesekali dia tersenyum sedangkan wanita paruh baya itu masih terkulai lemas di ranjang pesakitan.

"Mau minum lagi?" tanya Satyo pada Hanna.

"Enggak, cukup ...," ujar Hanna lalu terbatuk lagi.

"Makan yang banyak, Han. Kamu harus cepat sehat, setelah recovery kita ke Singapura. Sakti sudah menemukan rumah sakit terbaik di sana." Sakti memberikan segelas air putih untuk Hanna minum.

"Memangnya rumah sakit di sini kenapa? di sini juga bagus kok, Mas ... dan aku pasti sembuh kok. Tari mana?" tanya Hanna saat dia membuka mata tadi, dia tidak menemui satu anaknya pun berada di sisinya. "Sakti? Gendis?"

"Sakti dan Gendis baru saja pulang setelah kamu di pindahkan ke ruang perawatan, aku suruh mereka pulang." Satyo berdiri mengambilkan buah jeruk untuk dia kupas dan diberikan pada Hanna. "Tempat tidurnya mau aku naikkan?" tanya Satyo dan Hanna mengangguk.

"Lalu Tari?" Hanna kembali bertanya dimana anak gadisnya itu.

"Tari belum datang, mungkin m
Chida

Enjoy reading 😘

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Umie
memang cara mengungkap kan perasaan sayang wanita dan laki laki itu beda, hana selalu memperlihatkan rasa sayang nya kepada dengan bentuk perhatian, beda dengan pak satyo yng memamg agak kaku
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Jangan patah semangat ya Tari ...
goodnovel comment avatar
Anggiria Dewi
menunggu part dimana satyo bisa menerima tarj dengan legowo
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status