Share

Bab 13. Jujur Itu Pahit

"Jadi..." Jaka menghentikan perkataannya begitu wajah istrinya langsung masam melihatnya.

"Katakan," pinta Roro masih dengan wajahnya yang pucat.

"Mas, jangan," ucap Bowo membuat Jaka semakin ragu.

"Kamu jujur sama aku, Mas. Aku nggak mau sampai ada apa-apa sama kita," harap Roro sekali lagi.

Jaka semakin dilema, dia harus jujur atau mengelak. Matanya menatap ke arah Bowo yang menggeleng tapi dia sudah janji pada wanita yang sedang mengandung anaknya kalau dia akan mengatakan semua dengan sebenar-benarnya meski itu adalah kenyataan yang pahit.

"Jadi sebenarnya aku masih mencoba memecahkan semua bisikan dalam jiwaku soal kematian ayahku,"

Glek!

Roro menelan ludahnya menyadari jika apa yang terjadi padanya tidak lepas dari tindakan Jaka yang sudah dia larang sejak awal.

"Dan dari penyelidikanku itu, aku mengetahui kalau sebenarnya Irawan itu memang sedang menyakiti satu persatu anggota keluargaku,"

"Termasuk calon bayiku?" tanya Roro dengan suara yang bergetar.

"Dek, aku tidak pernah m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status