Share

Bab 19

Kamar mandi yang menjadi salah satu fasilitas masjid yang ada di rumah sakit tempat Valentina magang sepertinya selalu menjadi  saksi bisu semua curahan hati. Maklum saja, setelah mempermalukan diri sendiri di depan banyak koas dan mahasiswa perawat lain, Valentina menjadi bualan karena sudah dianggap terlalu agresif menyatakan perasaan ke Raditya. Manalagi si residen kampret tidak membela Valentina sama sekali hanya terdiam sambil menulis hasil visite pasien ke rekam medis. 

Valentina berjongkok, mengobok air seraya terus mengomel di antara suara keran air yang memenuhi ember bercat hijau tua. Sekarang gadis itu tidak tahu harus di mana menaruh mukanya saat bertemu Raditya nanti. Apakah efek ciuman itu sungguh melemahkan otak dan mengaburkan ingatan kalau mereka sebenarnya saling tak cinta? Atau justru menggetarkan hati untuk memercik api-api cinta? V

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status