Share

Bab 41

"Si kampret ... dibilangi juga jangan asal kasih stempel malah merah-merah leherku sekarang," gerutu Valentina memulas concealer di beberapa titik leher jenjangnya. Jika diberi kesempatan untuk memutar waktu, ingin rasanya gadis itu mengikat bibir Raditya agar tidak sembarangan memberi jejak sensual di tempat terbuka. Lagi pula kenapa sejak puas mencicipi surga dunia tersebut, Raditya seolah-olah ketagihan heroin padahal ada yang lebih candu daripada sekadar bercinta. 

Makan mi instan misalnya atau lihat grup K-pop comeback di Youtube.  

"Enak sih enak, tapi enggak tiap malam juga dia minta jatah," cibirnya sepelan mungkin menepuk-nepuk bagian di mana Raditya memberikan kecupan teritorial dengan jari. "Dikira aku enggak ada kerjaan apa? Apalagi habis stase jiwa ada ujian, kalau nilai

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status