Share

Pengakuan Tiara

BERALASAN hendak menemui seorang kolega bersama Pardi, Tiara berpamitan keluar pada orang tuanya. Pak Wardoyo sebetulnya masih ingin mengajak Pardi mengobrol banyak, tapi akhirnya mengalah setelah diberi 'penjelasan' oleh puterinya.

"Nggak lama kok, Pa. Nanti kalau kami sudah selesai, Papa bisa sepuasnya ngobrolin soal pohon jati atau tambak lele sama Mas Pardi," kata Tiara, lalu memberi senyum manis pada papanya.

"Jangan malam-malam, nanti Papa keburu ngantuk," sahut Pak Wardoyo yang ikut melangkah menuju ke depan.

"Iya, Pa. Tiara janji paling telat jam sembilan sudah balik lagi," kata Tiara pula.

Sementara itu Pardi sudah menuju ke garasi untuk mengambil mobil. Awalnya lelaki itu hendak naik ke minibus yang ia bawa dari Batang. Namun batal karena langsung diingatkan oleh Tiara kalau mereka akan membawa mobil Pak Wardoyo yang biasa dipakai gadis itu.

"Nanti jadi main catur kan, Di?" seru Mang Udin sewaktu lelaki paruh baya itu membukakan pintu ger

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status