Share

38. New Target

Hari terakhir Eldric bekerja sebelum cuti. Semangat pria itu membumbung tinggi. Dilihat dari binar gembira dan senyuman lebar yang ditorehkan sejak bangun pagi. Caranya melahap roti bakar pun sambil berseri-seri.

“Kamu tahu? Aku seperti meladeni anak TK di hari pertama masuk sekolah,” ledek Merin.

Gerakan mengoles selai cokelat pada roti dibuat sehalus mungkin. Merin menyetarakannya dengan melodi dari lagu klasik yang diputar pagi itu. Kadang, gadis itu kesulitan menahan tawanya karena suasana hati Eldric yang tidak setenang melodinya, melainkan lebih menggebu-gebu. Dan, pria itu sama sekali tidak terpengaruh.

“Apa kerjaanmu banyak hari ini?” Merin selesai dengan oles-mengoles, lalu menempatkan roti itu ke piring Eldric. “Kamu juga harus coba roti selainya,” timpal Merin.

“Tidak, banyak. Cuma menangani tiga kriminal istimewa yang hampir sampai pada tahap akhir,” beber Eldric.

Kilat penasaran tercermin dari mata Merin. Dia menyidekapkan tangan di meja. “Oh, ya? Siapa yang terburuk?”

“N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status