Share

Tentang Dusti (2)

Meskipun matanya sudah terbuka tapi Amira tak berani menatap Dustin. Tubuh mungil itu meringkuk di balik selimut masih dengan tangis yang belum mereda.

Dustin yang kelabakan antara memulihkan kesadaran dan mengendalikan keterkejutan bergegas bangkit dan mengenakan pakaian untuk mencari Rama. Namun, lelaki itu sudah pergi tanpa jejak.

Diliputi kepanikan Dustin turun menuju lobi bahkan tanpa alas kaki. Dia meninggalkan semua barang di kamar nomor 312 kecuali ponselnya dan pergi meninggalkan hotel menggunakan taksi.

Di dalam taksi Dustin tak bisa berhenti menjambaki rambut frustrasi. Berbagai kata umpatan dia layangkan untuk Rama. Bisa-bisanya karena pengaruh alkohol dia telah merenggut masa depan seorang gadis yang mulanya ingin dia lindungi. Mereka bahkan belum sempat berkenalan secara resmi, tapi satu kesalahan fatal mungkin bisa membuat Dustin benar-besar kehilangan kesempatan untuk mengenalnya lebih dalam.

Taksi berhenti di pelataran sebuah rumah megah dengan pos penjaga di depan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status