Share

Antara Cinta dan Ambisi

"Dok, dalam agamaku bunuh diri atau mendahului takdir itu adalah dosa besar. Bahkan disebutkan bahwa jasad kita tak akan diterima di alam kubur. Kalau begitu aku akan meminta pada Tuhan agar diwafatkan setelah melahirkan. Selain tak menyalahi aturan agama, mungkin aku juga bisa beristirahat dengan tenang, bukan?"

Dustin tertegun menatap remaja yang baru saja beranjak dewasa tengah duduk di sampingnya. Tatapan perempuan itu lurus ke depan menatap air mancur di taman belakang rumah sakit khusus penyakit mental.

Tak terasa empat bulan telah berlalu semenjak Dustin menangani pasien istimewanya ini. Tak ada perubahan signifikan. Remaja yang belum genap berusia tujuh belas tahun-- seperti yang tertera dalam kartu identitasnya itu, masih tetap putus asa akan hidupnya.

Meskipun begitu, perlahan dia mulai bicara kembali meskipun yang keluar hanya kalimat-kalimat keputusasaan atau pertanyaan yang entah ditujukan pada siapa. Seolah mempertanyakan kenapa dia dilahirkan kalau tak punya masa depa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rubi man
MANTAB mas Author
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status