Share

Bab 20

Lina dan Ita berjalan mengendap mendekati ibunya, namun sial bagi keduanya, mereka justru menyenggol vas bunga yang terbuat dari keramik.

Prang!

Imas segera mematikan sambungan telepon secara sepihak, dan mengecek apa yang terjadi di belakang sana. Sementara Ita dan Lina sudah berlari kembali ke kamarnya dengan nafas terengah, mereka mengunci pintu dengan rapat. Sementara Imas masih celingukan mencari-cari siapa gerangan yang telah memecahkan vas bunga tersebut.

“Apa mungkin kucing?” Gumamnya lirih, bertanya pada diri sendiri.

“Atau…, mas Azzam?! Aduh, kalau sampai dia, mampus aku, kami bakal diusir dari rumah mewah ini.” Bergumam hampir berbisik, Imas menggaruk kepalanya yang tidak gatal, lalu ia mengirimkan pesan pada pria yang bicara dengannya tadi.

[Jangan pernah menghubungiku terlebih dahulu sebelum aku duluan yang menghubungimu. Besok aku akan kirimkan uangnya, malam ini kau pinjam saja dulu dengan temanmu. Untuk sementara nomormu kublokir.] Tulis Imas lalu mengirimkannya pada n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status