Share

Bab 27

Risa menghempaskan air ke wajahnya, mencoba menenangkan emosinya yang sedang memuncak. Air yang mengalir deras dari keran itu seolah menyimbolkan amarah yang menderu di dalam hatinya. Ia menangis tersedu, merasakan sakit yang begitu mendalam. Tak ada yang pernah mengira bahwa rumah tangga yang awalnya bahagia harus berakhir seperti ini. Wanita mana yang tak akan hancur ketika suami dan mertua justru lebih memihak pada gundik yang dibawa suaminya? Mereka semua seolah melupakan perasaannya dan hanya memikirkan kebahagiaan mereka sendiri. Namun, Risa bersyukur masih memiliki kedua putrinya dan Nuri, adik ipar yang selalu mendukungnya. Risa mengusap wajahnya dengan handuk, kemudian keluar dari kamar mandi dengan mata yang sembab. Ia menatap pantulan dirinya di cermin, merenungi nasibnya.

"Apakah aku tidak memiliki hak untuk bahagia?" gumamnya lirih.

"Apakah aku tidak menarik lagi?" Risa masih bertanda tanya pada dirinya sendiri.

Tatapan Risa beralih pada foto keluarga yang ada di atas m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status