Sagara Byakta, seorang pemuda Putra Pimpinan Bajak Laut paling terkenal. Namun nasib sial justru harus di alami ketika dia melarikan diri malah ditangkap oleh musuh dari Bajak Laut ayahnya, Bajak Laut Bendera Darah. Lima tahun lamanya dia harus melayani seratus orang lebih awak kapal sebagai seorang sandera. Namun ketika Bajak Laut tersebut hancur ketika dikhianati oleh anggotanya. Sagara Byakta harus menjadi Pimpinan Bajak Laut untuk membalaskan dendam pimpinannya. Hingga perlahan dikagumi sebagai Bajak Laut yang tak pernah menjarah harta orang lain. Demi mencari keberadaan orang tuanya yang melakukan perjalanan ke Utara. Dapatkan petualangan Sagara Byakta dan Bajak Laut Bendera Tengkorak mencapai tujuannya?
View MoreSementara itu pertarungan terus terjadi, sosok serba hitam malah kepayahan. Namun dia terpaksa mengeluarkan serbuk berwarna hitam pekat yang membuat hidung tersumbat. Asap tersebut menutupi seluruh sudut ruangan milik Shin Long.Ketika asap tebal itu sudah hilang, sosok serba hitam juga ikut menghilang. Keduanya telah gagal menjalankan tugas, tak menyangka dikalahkan oleh kedua lelaki yang datang.BRUKK!Namun sebelum mereka pergi, ternyata Sagara berhasil membetot salah satu Caping Hitam, dibantu oleh Zhang Hao di belakangnya. Sehingga dia ambruk dan harus menghadapi seluruh orang yang ada di tempat tersebut."Apa ada orang yang mengenal siapa orang ini?" ucap Sagara dengan membuka penutup kepala dari orang yang ditarik.
Apa kau tidak mengenali diriku?" ucap Mei Ling pada akhirnya yang menunjukkan wajahnya. Seharusnya jika dia orang lama pasti paham tentang siapa dirinya. Mengingat mata tertutup hanya topeng, dibaliknya ada wajah cantik khas orang-orang timur."Siapa kau aku tak kenal, kalian belum menjawab keperluan kalian datang?" ucap penjaga itu mendengus kesal, merasa diremehkan oleh kedua orang yang datang. Walaupun perempuan itu sangat cantik, namun anehnya tidak dikenali oleh penjaga tersebut."Tentu saja bertemu dengan kakek tua Shin Long jika ke sini. Masa ada keperluan lain?" ucap Zhang Hao yang tampak kesal dengan orang di depannya. Terlebih mereka harus cepat mengingat takut terjadi apa-apa di dalam kediaman Shin Long."Kalian pasti berniat tidak baik, langkahi kami dulu sebelum bertemu guru kami!" ucap salah satu
"Tentu saja, itu adalah Kapal Bajak Laut Naga Hitam!"Jawab Zhang Hao dengan pertanyaan dari Mei Ling sebelumnya. Jelas membuat semua orang terkejut ketika mendengar nama Naga Hitam."Mei Ling!, arahkan kapal berbalik arah, jangan pergi ke Laut Kuning!" ucap Sagara yang sadar dengan adanya bahaya yang mengintai. Mengingat Bajak Laut Naga Hitam datang dari arah tersebut."Baiklah," ucap Mei Ling sambil memutar kapal ke arah timur agar tidak bertemu dengan kapal tersebut. Sehingga mereka pada akhirnya memutuskan ke timur, hal itu seakan kembali ke arah selatan lagi, menjauh dari Kekaisaran Han Zhou.Namun itu setidaknya lebih baik daripada bertemu Bajak Laut Naga Hitam. Bajak Laut Bendera Tengkorak belum siap menghadapi kekuatan hebat dengan kondisi sekar
Ternyata ada lima orang yang muncul, mereka tak lain adalah anak buah dirinya yang dulu berada di tempat tersebut. Mereka terpisah dengan pimpinannya yang kini menjadi Bajak Laut Bendera Tengkorak."Apa kalian bisa membawa barang-barang ini ke kapal?" tanya Zhang Hao kepada orang-orang yang datang. Sedangkan tiga orang yang lain malah tak bisa bicara saking kagetnya apa yang terjadi. Siapa sangka jika Zhang Hao punya anak buah adalah orang-orang yang lebih mirip tengkorak berjalan."Tentu saja, kami memang memiliki ilmu kebal yang membuat hidup abadi." jawab salah satu dari lima orang anak buah Zhang Hao sambil tertawa.Meskipun saling menyalahkan namun mereka pada akhirnya pergi membawa barang itu hingga tak tersisa. Mengingat mereka adalah prajurit telik sandi terlatih, sehingga dapat menyembunyi
"Kami menemukannya di tempat itu, konon milik Bajak Laut yang singgah beberapa tahun yang lalu!" ucap pimpinan perompak yang tidak paham jika di depannya adalah orang dari Selatan. Paham jika mereka adalah orang yang sebelumnya menyimpan barang berharga sebelumnya, hal itu yang membuat dirinya memilih menyerah.Sehingga Perompak dari Pulau Bambu itu tak menyangka malah mendapatkan lawan yang sangat kuat dan memilih untuk menyerah."Lebih baik kita ampuni saja dia, lumayan untuk bekal kita di kapal?" tambah Mei Ling yang paham dengan adanya harta yang cukup besar. Akan sangat membantu dalam pencarian Panglima Angkatan Laut Jiang Yi."Baiklah, aku ampuni jika ingin memberi harta untuk kami!" ucap Tuan Putri Ayu Lestari yang pada akhirnya menuruti keinginan Zhang Hao dan Mei Ling.
"Kurang ajar, siapa yang berani ikut campur urusan kami?" tanya pimpinan Bajak Laut Pulau Bambu tersebut. Paham bahwa serangan terakhir bukan dari lawan di depannya, melainkan orang lain yang memiliki kekuatan tak kalah mengerikan.Setelah itu para perompak itu dibuat terkejut dengan kedatangan dua orang lelaki yang kini berada di belakang Tuan Putri Ayu Lestari. Keduanya tampak tersenyum kepada wanita yang akan dibantu itu."Kalian? Ternyata datang terlalu cepat?" ucap Tuan Putri Ayu Lestari."Sesuai janji kami, akan datang tepat waktu setelah urusan selesai!" ucap seseorang yang datang, tak lain Mei Ling yang kini bersama Zhang Hao membantu Tuan Putri Ayu Lestari."Bagaimana dengan harta itu?" tanya Tuan Putri Ayu Lestari. Sebenarnya dia tak but
“Bertahanlah, kau pasti bisa diselamatkan!” ucap Sagara yang sadar jika perempuan itu mengucapkan kata dengan bahaya yang bukan mandarin dan sansekerta. Maka Sagara berbicara kepada perempuan itu dengan bahasa Yamato, atau orang-orang Pulau Bunga.Daun Pohon kehidupan pada akhirnya dapat menyembuhkan luka sabetan pedang pada leher wanita itu, sehingga dia selamat dari kematian.“Terima kasih atas bantuannya!” ucap perempuan tersebut dengan bahasa yang sama seperti sebelumnya.“Tidak apa, Aku juga berterima kasih telah membantuku!” jawan Sagara. “Sungguh aneh ada orang Pulau Bunga di tempat seperti ini!”“Ceritanya panjang, pada intinya kau harus menyelamatkan satu orang lag!” ucap perempuan itu lagi membuat Saga
Ucap lelaki yang suaranya tidak jelas itu, paham jika di depannya memang bukan lawan yang mudah. Tahu jika berurusan dengan Bajak Laut Tangan Besi yang membuat dirinya hampir mati.Bandit Penghisap Darah kemudian memberi kode kepada Bandit Kapak Merah dan Bandit Ruyung Emas. Keduanya juga hanya mengangguk karena sudah mengalami luka dalam. Sepertinya teknik terakhir dari Sagara betul-betul sangat berbahaya, mereka bisa selamat saja itu sudah sebuah keberuntungan.“Tentu saja, urusanku dengan dua orang yang sudah mati itu!” ucap Sagara yang juga sadar jika lawannya memang sangat kuat. Bahkan dibandingkan dengan lawan yang dihadapi, mereka memang hebat. Kelompok Para Bandit itu adalah salah satu tokoh dunia timur yang pantas diwaspadai.“Baiklah, kita lanjutkan saja urusan kita di kemud
"Jika dibiarkan, maka kau akan kehilangan kedua saudaramu itu?"Mendengar ucapan dari wujud itu, Bandit Penghisap Darah harus bersiap mengeluarkan senjata miliknya. Yaitu sebuah tombak ujungnya runcing, mirip dengan kuli -senjata mirip tombak untuk memburu babi hutan-."Apa kau juga tidak ikut membantuku, Bandit Ruyung Emas?" tanya Bandit Penghisap Darah yang merasa gentar hingga ingin tahu apa salah satu temannya itu mengalami hal yang sama. Ternyata Bandit di Pulau itu betul-betul banyak adanya, wajar jika disebut Pulau Para Bandit."Tentu saja, jadi akan menyerang dari belakang!" ucap wujud tersebut yang kini sudah ada di belakang Sagara. Jelas Si Tangan Tengkorak itu betul-betul dalam bahaya besar. Tak menyangka jika orang-orang yang kini muncul sengaja tidak memu
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.