Share

KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU
KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU
Author: Ai Sheeka

Part 1

"Gimana, sudah tahu dimana keberadaan ayah Dea?" Tanya Ressa pada kakak perempuannya, Aruna. Saat ini ia sedang berada di hotel tempat Aruna menginap, mereka baru tiba tadi malam dari luar negeri.

"Sudah, tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menemuinya. Semoga dia mau bertemu dengan putrinya," jawab perempuan berusia tiga puluh enam tahun itu.

"Tante kangen," gadis beranjak remaja bernama Deandra itu memeluk dan mengecupi pipi Ressa. Mereka lama tidak bertemu karena tinggal di luar negeri, sehari-hari di rumah ibunya mengajarkan bahasa Indonesia, jadi dia tidak canggung mengucapkannya.

"Tante kangen juga sama kamu, kamu kenapa cepat sekali besar dan makin cantik. Pasti daddy-mu senang bertemu denganmu."

"Benarkah, semoga Daddy mau menerima Dea jadi anaknya." Harap gadis berusia dua belas tahun itu. Sejak lahir dia tidak tahu siapa ayahnya, Mom Aruna selalu menceritakan tentang ayah hal-hal yang baik. Tidak ada kebencian yang tumbuh di hatinya, hanya rindu ingin bertemu dan memeluk sang ayah.

Andai ayah sudah menikah dia akan menerimanya. Dianggap sebagai anak saja sudah cukup baginya. Tapi ibunya bilang, ayahnya belum menikah, jadi dia memiliki kesempatan untuk menyatukan kedua orang tuanya kembali.

"Pasti Sayang," Ressa memeluk keponakannya dengan bangga. Ia tidak bisa menyalahkan ayah Dea, karena Aruna lah yang memilih pergi ketika laki-laki itu ingin bertanggung jawab.

"Kamu tidak ingin menjenguk ayah dan ibu Ru?" Ressa beralih pada kakaknya.

"Setelah bertemu ayah Dea baru aku akan menjenguk mereka."

Ressa mengangguk saja, "setelah bertemu Daddy kamu mau lanjut sekolah di sini apa kembali ke luar negeri?" Ressa menatap manik ceria keponakannya.

"Aku mau tinggal sama Daddy kalau dia mau, Tante." Jawab Dea dengan berbinar-binar.

"Semoga daddy-mu masih mau bertanggung jawab, Sayang. Kalaupun tidak, kamu punya kami di sini. Jangan sedih," hibur Ressa. "Kalau kamu Ru, pulang?"

"Of course, rumahku di sana Sa, jadi aku akan kembali," jawab Aruna lugas.

"Mommy gak mau nikah sama daddy. Bukannya Mommy bilang, aku hanya mewarisi darah daddy, kalau mommy tidak menikah dengannya aku tetaplah bukan mahramnya."

"Itu benar Sayang, tapi Mommy gak bisa maksa kan? Kalau Daddy sudah punya istri atau kekasih gimana? Mommy gak mau merebut kebahagiaan perempuan lain." Jelas Aruna lembut, Deandra mengangguk mengerti.

Ressa tersenyum simpul mendengar pembicaraan ibu dan anak itu. Aruna mendidik Deandra dengan sangat baik, sampai anak itu sangat bijak dan dewasa diumurnya yang masih belia.

"Tenang saja, aku akan buat daddy menikahi mommy," ucap Dea percaya diri sambil memainkan alis menggoda. Ressa dan Aruna terkekeh geli melihat kelakuan gadis itu.

"Apapun yang terbaik untuk kamu, Tante akan dukung," Ressa mencubit gemas pipi keponakannya.

"Wajib," Deandra mengedipkan mata pada sang tante. Senyuman itu mengingatkan Ressa pada seseorang, sangat mirip. Jika dilihat garis wajahnya juga mirip.

Perempuan hamil itu menggeleng pelan dengan segala pikiran konyolnya. Mana mungkin itu terjadi, sedang ayah Dea masih belum menikah.

"Kamu bisa menikah dengan lelaki lain Aru, tidak perlu menunggu ayah Dea. Bukannya kamu yang bilang kalau tidak ingin menikah dengannya karena tidak cinta." Ujar Ressa setelah mereka hanya tinggal berdua, Dea beranjak ke balkon, menatap keindahan ibu kota dari sana.

"Aku tidak ingin mengecewakan Dea, Sa. Setelah Dea bertemu ayahnya baru aku pikirkan itu. Aku tidak ingin Dea tersia-siakan karena menikah dengan laki-laki yang tidak bisa menerimanya seperti putri sendiri," jelas Aruna.

Ressa mengangguk mengerti, Aruna benar, lebih baik sendiri daripada tersiksa nantinya. "Semoga kamu menemukan ayah yang tepat untuk Dea nanti, walau itu bukan ayahnya."

Hanya dukungan yang bisa Ressa berikan pada saudaranya itu. Setelah cukup lama mengobrol dan melepas kangen ia berpamitan pulang.

***

Ressa mengamati dengan seksama pria yang sedang dikuntitnya, jantungnya berdebar tidak karuan. Ia telah berjanji untuk membantu keponakannya mencari tahu tentang ayah biologisnya.

Namun hal yang terjadi diluar dugaan, orang yang mereka buntuti ternyata suaminya sendiri. Ya, pria yang sedang bertemu dengan klien di sebuah restoran itu adalah Ardiya Tiandra, suaminya.

Ressa memejamkan mata perlahan untuk mengusir rasa tidak nyaman yang hadir dalam dadanya. Mereka duduk agak jauh dari meja Tian, dan suaminya itu tidak menyadari keberadaannya karena dia menggunakan masker dan kacamata.

"Tante, itu Daddy, wajahnya sama persis dengan foto yang Mommy tunjukkan."

Mendengar pernyataan anak remaja yang duduk di sampingnya, Ressa menelan saliva kasar, sedikit kesulitan bernapas menerima fakta yang baru saja di dapatnya. Suaminya ternyata masa lalu kakaknya, bahkan mereka sampai memiliki anak.

"Kalau Daddy sudah menikah, apa Dea bisa terima?" Tanya Ressa hati-hati pada keponakannya. Dari nama saja sudah mirip dan wajahnya pun memiliki kemiripan, firasatnya ternyata benar.

"Kata Mommy, Daddy masih belum menikah."

"Oh," Ressa hanya bisa ber oh ria, tidak tahu ingin memberikan respon seperti apa.

Pernikahannya memang dilakukan secara tertutup, dan ia tidak memberitahu kakaknya yang berada di luar negeri karena pernikahan yang dijalaninya ini tanpa restu kedua orang tuanya, sehingga disembunyikannya dari orang lain.

Lalu sekarang ia harus apa setelah mengetahui suaminya lah ayah dari keponakannya. Bertahan atau melepaskan?

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status