Share

Part 19–Rezeki Nomplok

Aku yang tengah melipat pakaian dan memasukkannya ke dalam koper pun terdiam sejenak. Mata memindai ke sekeliling kamar. Berbagai kenangan manis bersama Bang Leon saat kami masih bersama kembali hadir satu per satu bak cuplikan film. Menghadirkan desiran perih di hati dan mata yang terasa memanas.

Begitu banyak kenangan di rumah ini. Sejujurnya, aku berat hati untuk menjual, tapi mau bagaimana lagi? Ini yang terbaik untuk kami berdua.

Kuseka air mata, lalu kembali melanjutkan merapikan pakaian. Tak berselang lama, pintu kamar di ketuk pelan.

"Boleh abang masuk, Dek?" tanyanya dari luar kamar.

"Masuklah, Bang. Enggak dikunci!" sahutku tanpa menghentikan aktivitas.

Kulirik sekilas Bang Leon yang sedang berjalan mendekat, lalu dia duduk di tepi ranjang. Alva seketika merangkak mendekat dan langsung naik ke pangkuannya. Bang Leon menciumi wajah bayi itu, lalu memeluknya erat.

Aku memilih pergi menuju lemari. Berpura-pura mencari sesuatu lagi. Padahal, hanya ingin menyembunyikan mata yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ati Husni
kayaknya pak william ada udang nih...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status