Share

Part 22–Dilamar

"Berhenti memaksanya seperti itu."

Kami serempak menoleh, menatap Pak William yang berdiri tak jauh dari kami.

"Lepaskan tangannya." Mas William menghampiri kami dengan raut wajah dingin.

"Siapa kamu berani ikut campur urusan orang?"

Aku mundur beberapa langkah seraya mengusap lengan setelah Austin melepas cekalannya.

"Siapa pun aku, itu bukan urusanmu," sahut Mas William.

Keduanya saling melemparkan tatapan tajam dengan jarak yang sangat dekat. Aku berdiri tertegun sambil menelan ludah. Menatap khawatir ke sekeliling ketika perdebatan kami mulai semakin menjadi pusat perhatian.

Bagaimana kalau mereka berkelahi di sini?

Baru saja maju selangkah untuk memisahkan dan hendak mengucapkan sesuatu, mulut ini dibuat terkatup rapat lagi ketika melihat keduanya tiba-tiba tertawa bersama, kemudian berpelukan sebentar. Aku masih melongo di sini dengan mata mengerjap cepat beberapa kali. Keduanya menoleh, tapi malah semakin tertawa kencang saat melihatku bengong.

"Kenapa? Kaget, ya?" Austin mende
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Htanre1
klo minta Rujuk jangan Pernah mau, Lusi..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status