Share

Part 84–Pelukan

Taksi yang kami tumpangi berhenti tepat di depan rumah sakit. Bergegas aku turun, kemudian berjalan masuk dengan Bi Surti yang memegangi lengan. Menurut yang Mas William infokan di pesan wa, Alex masih menjalani operasi.

Sedikit lagi aku tiba, di depan ruang operasi ada pemandangan yang kurang enak di mata apalagi hati. Rasanya seperti ditusuk-tusuk jarum. Perih. Indira sedang menangis dalam pelukan Mas William.

Menyadari kedatanganku, wanita itu seolah semakin sengaja mengeratkan pelukannya. Sementara, Mas William yang memang berada dalam posisi membelakangi itu sama sekali tak sadar aku tengah menyaksikan pertunjukan ini.

"Bu ...."

Aku menengadahkan wajah seraya menghela napas berat. Mengerjapkan mata cepat hingga air mata yang hampir luruh ini akhirnya surut kembali.

"Yang sabar, Bu. Pasti ada penjelasan dari Bapak. Jangan mau terpengaruh dengan ulah wanita ular itu." Bi Surti mencoba menguatkanku.

"Iya, Bi."

Aku mencoba tersenyum walau hati perih. Melanjutkan langkah kembali denga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status