Share

Part 92–Tak lagi Sendirian

Setelah menempuh waktu hampir dua belas jam, akhirnya kereta pun berhenti di stasiun tujuan akhir. Aku sudah tak tahan lagi menahan sakitnya kontraksi ini hingga rasanya tak kuat untuk berjalan. Dengan kepanikannya, Alia berteriak-teriak meminta pertolongan.

Suasana di stasiun menjadi cukup heboh dan riuh setelah mengatahui ada wanita yang mau melahirkan. Alia bahkan semakin panik dan terus meracau ketika melihat air ketuban mulai merembes keluar. Untung saja, dengan sigap petugas-petugas di stasiun ini menolong dan segera membawaku ke rumah sakit terdekat.

Tak bisa kugambarkan bagaimana rasanya melahirkan di tempat asing tanpa ada satu pun orang yang kita kenal. Namun, aku harus tetap berjuang dan semangat demi lahirnya buah cintaku dengan Mas William.

Setelah perjuangan yang melelahkan dan menegangkan, air mataku tak lagi terbendung ketika mendengar tangisan bayi memenuhi ruangan VK ini. Tangis bahagia ber

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Arie Wahyudi
pov william dong kak
goodnovel comment avatar
Yuliana
Alhamdulillah sdh lhiran,,,gc sbr mnunggu kbr dr william,,,gmn kondisix pas tau klw istrix pergi...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status