Share

Part 96–Surat Perpisahan

Aku diam dengan mata yang mulai terasa menghangat. Memikirkan Lusi yang entah ada di mana dalam keadaan hamil besar begitu, membuat diri ini tak mampu lagi menahan air mata.

Bagaimana kalau terjadi sesuatu yang buruk padanya dan calon anak kami?

Ya Allah ....

"William?"

"Alex baik-baik saja, Pah," jawabku dengan suara lirih.

"Terus, kenapa kamu? Lemas begitu jawabnya."

Air mata kembali menetes dalam diam hingga membuat Papa lagi-lagi memanggil dengan sedikit keras.

'Ada masalah? Cepat cerita," desaknya.

"Lusi, Pah."

"Kenapa dengan Lusi? Sakit?"

Aku refleks menggeleng walau Papa tidak mungkin melihatnya. "Lusi pergi, Pah. Lusi enggak ada di rumah."

"Pergi? Pergi bagaimana maksudmu?"

"Tahu-tahu waktu aku pulang dari

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Yanti Keke
hiks hiks hiks... sedih
goodnovel comment avatar
Sri
Sayang y Lusi kok g berfikir panjang, bukan'y hadapi semua masalah, apa salah'y kan bertanya biar lebih jelas, malah lgsg kabur, hadeuhhh piye toh?...
goodnovel comment avatar
Elsa Sirta
kapan up nya thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status