Share

Part 100–Pulang

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam. Masuk, Al, Bu, Pak," jawabku ketika melihat ketiganya berdiri di ambang pintu. "Baru mbak rencana mau ke rumah kamu sekalian pamit pada Ibu dan Bapak."

"Iya, Mbak. Habisnya Ibu ini enggak sabaran sekali mau bertemu Hafsha. Katanya takut nanti enggak bisa lihat lagi."

"Boleh ibu gendong dulu Hafsha sebentar, Nak?"

Aku tersenyum dan mengangguk.

Ibunya Alia bergegas mendekati Hafsha yang sudah rapi, lalu menggendong sambil mengusap-usap kepalanya.

"Nenek akan rindu berat, nih, ditinggal kamu," ucap ibunya Alia, lalu mencium pucuk kepala Hafsha.

"Iya, Bu. Bapak juga pasti rindu sekali nanti." Ayahnya Alia ikut mendekat dan ikut mencium pucuk kepalanya.

"Kalau kalian sudah sampai, jangan lupa langsung kabari, ya. Jangan buat kami khawatir!"

"Insyaallah." Aku mengangguk.

"Tenang, Bu. Kan, ada aku. Nanti pasti kukabari terus. Jangan khawatir," timpal Alia.

"Iya. Kamu harus gantian gendong Hafsha kalau Nak Lusi capek."

"Beres, Bu. Enggak dikasih tahu juga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ariyanti
siap2 boom......kemaren baca surat lusi saja dah mewek ria nunggu selanjutnya dah g sabar nih....hayuk say up lagi dah g sabar ini nunggu kelanjutannya
goodnovel comment avatar
Yuliana
hadeh,,,kok sedikit sih Thor,,,,q Sampek dekdekan ne sungguh deh,perutku pek mules gara2 degdekan heeee.......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status