Share

Part 88–Merenung

Aku spontan meremas khimar di dada mendengar Alex menyebut namaku lirih.

Permintaan? Mungkinkah Alex akan meminta ....

"Kenapa dengan Tante?"

"Pah ... aku mau Tante ...."

Tidak!

Aku tidak sanggup mendengarkan lebih banyak lagi. Ini terlalu menyakitkan. Tanpa harus mendengar pun, aku sudah tahu ke mana arah pembicaraan ini. Aku akan semakin hancur lebur jika ternyata jawaban Mas William adalah setuju. Ditambah lagi kondisi Alex dan keluarga yang mendukung, pasti dia tidak akan berkutik dan tidak sanggup menolaknya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status