Share

Bab 28

Bab 28

Masalah beras

Lagi dan lagi ibu terus-terusan berkata mengenai uang. Tidak ada bosannya.

Padahal mati tidak akan dibawa bukan?

"Kenapa Ibu gak masak sendiri? Asal Ibu tahu ya, aku pakai kompor punya aku yang dibeli tempo hari. Jadi nanti kalau gasnya abis, Ibu yang beli gas!"

"Kenapa jadi Ibu yang beli gas? Kan itu kompor kamu! Ibu gak nyuruh kamu masak pakai kompor," sungut Ibu yang masih menggendong Hawa.

"Aku yang bayar tagihan listrik dan juga air, kadang masih beli beras. Masak gas doang Ibu gak mau beli? Pelit amat punya mertua!"

"Astaga … Tu denger, Wan. Istrimu baru saja bilang apa? Mulai itung-itungan ya sekarang? Sudah tinggal di sini gratis, masih aja itung-itungan!"

"Siapa bilang gratis? Aku …."

"Mie nya mana, Dek? Mas dah lapar!"

Mas Wawan sengaja menyela, agar tidak terjadi sesuatu yang lebih heboh lagi.

Tidak tahu kenapa? Aku sekarang lebih sensitif dengan Ibu mertuaku, mungkin karena nada bicaranya dan setiap perkataan membuat panas pendengaran ini.

Piring berj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status