Share

Bab 48

Bab 48

Bulek Ami tak punya malu

"Mas Wanto, Alhamdulillah. Sampai dengan selamat. Tadi dijalan macet?" Aku bertanya kepada Mas Wanto sembari melirik Bulek Ami yang masih berdiri mematung disampingku.

"Alhamdulillah, gak macet, Nan. Gimana kabar kamu? Kabar Bulek Ami sekeluarga sehat?" Mas Wanto kembali melempar pandangannya kepada Bulek Ami.

"Iya, Alhamdulillah. Sehat," Bulek Ami menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Sudah lama, Bulek. Tinggal sama Nanda?" tanya Mas Wanto berbasa-basi.

"Sudah … sudah. Nanti lagi ngobrolnya, kita masuk kedalam dulu. Mas Wanto bebersih badan dulu, Nanda siapin makan juga minum." Aku berjalan ke dalam rumah mendahului mereka yang masih beradu pandang.

Mas Wanto lantas mengikuti langkahku. Kemudian membersihkan badan dan bersiap makan.

Bulek Ami keluar bersama dengan suaminya Paklek Samsul, tapi berbeda dengan hari kemarin. Paklek keluar dengan baju yang rapi seperti hendak pergi.

"Mau kemana, Paklek. Pagi-pagi sudah rapi?" Aku mendongak melihat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status