Share

Bab 43. Bertemu Rifat

Mas Arlan dan Mas Gerry mencoba bujuk adiknya. Akhirnya Hesti keluar dari lemari. Namun, tangannya yang mengepal belum ia buka.

Mama Desti mendekati putrinya, lalu duduk di sebelah Hesti.

"Kamu takut Mama di penjara?" tanya Mama Desti. "Kalau itu dilakukan kedua kakakmu, berati mereka tega," tambah Mama Desti menghasut anaknya.

Aku hanya menghela napas. Mencoba tidak ikut campur dalam menyelesaikan masalah yang satu ini.

Kemudian, Mas Gerry duduk juga di dekat Hesti, berjejer dengan Mama Desti.

"Mah, diamlah, jangan jadi penghasut," ucap Mas Gerry.

"Hei, anak durhaka kamu bilang seperti itu, yang penghasut tuh Nilam, dia orang lain loh, yang tiba-tiba masuk ke rumah ini, lalu seakan jadi pahlawan yang menguak semuanya, padahal tidak perlu dibuka kita akan tetap akur dan tentram, sejak kehadiran Nilam aja semuanya berantakan," cetus Mama Desti dengan segala macam tuduhan.

Matanya dengan sengaja melirik ke arahku. Padahal dari tadi sengaja tidak bicara satu kata pun padanya. Seba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status